1. Zat Paling Gelap
Nanotube karbon, sebuah materi yang menyerap 99,9% cahaya yang
menyentuhnya. Permukaan mikroskopisnya yang kasar dan tidak rata menyebabkannya
memecah cahaya sekaligus menjadikannya sebagai zat miskin reflektor. Atas
karakteristiknya yang sedemikian itu, para ilmuwan pun tertarik untuk
mengaplikasikannya sebagai sarana perbaikan alat-alat optik seperti teleskop,
dan bahkan digunakan untuk membuat kolektor tenaga surya yang efisien.
2. Zat Paling Mudah Terbakar
Zat apa yang mudah terbakar? Mungkin styrofoam, napalm, marshmallow …
Tetapi, ketiganya belum seberapa jika dibandingkan dengan Triflouride Klorin.
Bahkan, Nazi pun ketakutan untuk menggunakannya. Dalam sebuah peristiwa, satu
ton Triflouride Klorin tumpah dan terbakar. Membakar beton setebal 12 inci
serta pasir dan kerikil sepanjang beberapa meter.
3. Zat Paling Beracun
Pernah mendengar tentang Botox? Tidak diragukan lagi, botox adalah “racun
paling mematikan.” Botox menggunakan toksin botulinum yang dihasilkan oleh
bakteri Clostridium botulinum, dan sangat mematikan. Dengan jumlah yang sama
dengan sebutir garam cukup untuk membunuh manusia seberat 200 lb. Pada
kenyataannya, mereka bahkan menyatakan bahwa hanya memerlukan 4kg Botox, untuk
membunuh setiap orang terakhir di bumi.
4. Zat Paling Panas
Terbuat dari atom emas, panas sup quark-gluon mencapai 4 triliun derajat
Celsius atau 250.000 kali lebih panas dari bagian dalam matahari. Jumlah energi
yang dilepaskan dalam tabrakan itu cukup untuk mencairkan proton dan neutron.
Para ilmuwan berpikir jika zat ini bisa memberikan gambaran tentang apa
kelahiran alam semesta.
5. Zat Paling Asam
Umpama Aliens diisi dengan asam fluoroantimonic, mereka tidak hanya akan
jatuh ke lantai. Tetapi, uap yang dilepaskan oleh mayat mereka akan membunuh
semua orang di sekitar mereka. Asam fluoroantimonic 2 pangkat 1019 kali lebih
kuat daripada asam sulfat! Dan… meledak bila terkena air. Ketika itu bereaksi,
asap beracun dapat membunuh semua orang dalam ruangan.
6. Zat Paling Eksplosif
HMX dan Heptanitrocubane. Heptanitrocubane sebagian besar ada di
laboratorium dan mirip dengan HMX, namun memiliki struktur kristal padat dan
memberikan potensi merusak yang lebih besar. Sementara HMX dapat memberikan
ancaman besar secara fisik. HMX digunakan dalam bahan bakar padat roket,
detonator, bahkan senjata nuklir.
7. Zat Paling Bersifat Radioaktif
Polonium-210. Zat yang memancarkan sinar biru ini merupakan zat yang paling
bersifat. Seorang mantan mata-mata Soviet, Alexander Litvinenko, telah ditipu
untuk memakannya tanpa pengetahuannya. Akibatnya, ia segera meninggal karena
kanker.
8. Zat Paling Keras
Jika anda berpikir zat yang paling keras di bumi adalah berlian, maka
pemikiran agan salah. Secara teknis zat paling keras merupakan gabungan nanorod
diamond. Zat ini sebenarnya merupakan kumpulan berlian skala nano. Mereka tidak
alami. Zat ini dikembangkan di Jerman pada tahun 2005 dan kemungkinan akan
digunakan dalam kapasitas yang sama dengan industri intan.
9. Zat Paling Bermagnet
Magneto. Substansi yang dikembangkan pada tahun 2010 ini berasal dari besi
dan nitrogen. 18% lebih bersifat magnetis dan begitu kuat. Zat ini telah
memaksa para ilmuwan untuk meninjau kembali cara kerja magnet tersebut. Orang
yang menemukan zat ini telah berusaha keras untuk memastikan bahwa karyanya dapat
direproduksi oleh para ilmuwan lain, karena senyawa serupa dilaporkan pernah
dikembangkan di Jepang kembali ada tahun 1996, tetapi fisikawan lain tidak
dapat menirunya, sehingga tidak pernah secara resmi diterima.
10. Zat Paling Cair
Superfluiditas adalah keadaan materi (seperti padat atau gas) yang terjadi
pada temperatur yang sangat rendah, memiliki konduktivitas panas yang tinggi
dan tanpa viskositas. Helium 2 adalah contohnya. Secangkir He2 secara spontan
akan mengalir dan keluar dari wadah. Merembes, menembus bahan yang dinyatakan
padat. He2 juga merupakan konduktor panas paling efisien di bumi; beberapa
ratus kali lipat dari tembaga. Panas bergerak begitu cepat melalui Helium 2
Sumber : Terbaca.com
good article written by you nice blog
BalasHapusLufthansa Airlines Customer Care Number